Liburan. Satu kata penuh makna dan sarat akan kebahagiaan bagi siapa saja yang menjalaninya. Siapa di dunia ini yang tidak senang dengan adanya liburan? Setiap orang pastilah akan menyukainya karena liburan adalah momen langka untuk melepas penat sejenak dari kesibukan aktifitas.
Kebanyakan orang sudah merencanakan, bahkan membuat jadwal liburan yang penuh dengan aktifitas menyenangkan. Misalnya, menghabiskan waktu bersama keluarga, menonton film di bioskop, berkunjung ke tempat-tempat wisata yang menarik, dan lain sebagainya.
Berbicara tentang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang menarik, ada banyak sekali alternatif tempat wisata yang dapat dikunjungi selama musim liburan. Mulai dari tempat wisata yang menawarkan kemewahan dunia, keseruan permainan, keramah-tamahan penduduk Indonesia dan keindahan alam. Salah satu yang akan dibahas kali ini adalah liburan yang menawarkan keindahan alam dan lingkungan.
Nama lain dari liburan jenis tersebut adalah liburan berwawasan ekowisata. Ekowisata sendiri berasal dari bahasa inggris, yaitu eco yang berarti lingkungan dan tourism yang artinya wisata. Secara istilah, menurut The Ecotourism Society (1990), ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Salah satu daerah yang kaya akan tempat wisata berwawasan ekowisata adalah Kabupaten Semarang.
Kabupaten Semarang merupakan kabupaten kecil yang dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan yang terletak di ketinggian 607 meter di atas permukaan laut. Selain itu, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang ini juga memiliki kekayaan budaya dan sejarah, terlebih kabupaten ini menjadi saksi atas terjadinya perlawanan rakyat Ambarawa terhadap penjajah kolonial karena terbunuhnya Kolonel Isdiman yang merupakan salah satu perwira terbaik pada saat itu.
Perjalanan berkunjung ke tempat-tempat wisata berwawasan ekowisata di kabupaten ini dapat dimulai dari kawasan wisata Umbul Sidomukti. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang menawarkan keindahan alam Pegunungan Ungaran. Terletak di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan, tempat wisata ini menawarkan berbagai fasilitas menarik seperti Outbond Training, Adrenaline Games, pondok makan, pondok lesehan, penginapan, taman renang alam yang airnya berasal dari mata air pegunungan, camping ground, dan meeting room. Biasanya, wisatawan yang berkujung ke Umbul Sidomukti, selain ingin menikmati keindahan alamnya, ingin menguji adrenalin mereka lewat berbagai macam Adrenaline Games yang menantang. Contohnya Flying Fox Game. Flying fox ini menurut beberapa sumber merupakan flying fox tertinggi di Indonesia, karena pemain harus menyusuri tali yang membentang di atas lembah berketinggian 70 meter. Selain Flying Fox Game, ada pula permainan Marine Bridge yang mengharuskan pemainnya berjalan menyebrangi lembah dengan jalinan jaring tali tambang. Namun, tenang saja. Semua permainan tadi telah terbukti aman dan para pemainnya diharuskan untuk memakai pengaman yang telah berstandar. Bagi para wisatawan yang tak ingin menguji keberaniannya, bisa menikmati fasilitas taman renang alam atau berkuda mengelilingi indahnya Umbul Sidomukti.
Setelah puas berwisata di Umbul Sidomukti, para wisatawan dapat melanjutkan perjalanannya ke kawasan peninggalan sejarah yang terkenal di Kabupaten semarang, yaitu Candi Gedong Songo. Dari Umbul Sidomukti, para wisatawan hanya harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit ke arah Dusun Darum, Desa Candi di Kecamatan Bandungan. Namun, sebelum berwisata di Candi Gedong Songo, disarankan kepada para wisatawan yang berkunjung untuk menyiapkan fisik yang kuat dan sehat serta pakaian yang agak tebal. Hal ini tak lain dan tak bukan karena Candi Gedong Songo terletak di lereng Pegunungan Ungaran dan berketinggian sekitar 1200 meter dari permukaan laut sehingga menyebabkan suhu udara menjadi sangat dingin. Selain itu, jarak antara Candi Gedong 1 hingga Candi Gedong yang terakhir ditempuh dengan jalan kaki mendaki belasan kilometer. Akan tetapi, bagi para wisatawan yang tak ingin merasa kelelahan namun ingin sekali menikmati keindahan candi dapat menyewa kuda yang akan menemani berkeliling candi. Di kompleks candi peninggalan kerajaan hindu ini, bukan haya candi saja yang dapat dikunjungi, melainkan juga sebuah sumber mata air panas yang terletak di antara Candi Gedong III dan Candi Gedong IV.
Selesai menikmati indahnya candi di lereng pegunungan, para wisatawan dapat beralih ke kawasan wisata lain yang ada di kabupaten penghasil komoditi sayuran ini. Salah satu kawasan ekowisata yang terkenal dan memiliki nilai sejarah tinggi adalah Monumen Palagan. Monumen ini terletak di Kecamatan Ambarawa, yang dapat ditempuh kurang-lebih 10 km dari Candi Gedong Songo. Di Monumen Palagan, para wisatawan dapat berfoto sembari mengenang kembali perlawanan rakyat Ambarawa terhadap kolonial Belanda. Selain itu, di kawasan tersebut juga dibangun sebuah museum, dimana para pengunjung dapat melihat-lihat alat tempur peninggalan tentara Belanda dan Jepang pada masa itu. Untuk peninggalan alat tempur berukuran besar, wisatawan dapat melihatnya di luar gedung museum. Ada tank, truk pengangkut personel tentara, beberapa meriam kuno yang pernah dipakai selama perlawanan, dan sebuah pesawat mustang P-51 buatan Amerika yang pernah ditembak jatuh di Rawa Pening.
Selain ketiga tempat wisata berwawasan ekowisata yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi kawasan wisata yang menarik di Kabupaten Semarang. Sebut saja, Rawa Pening yang terkenal akan legendanya, Museum Kereta Api Ambarawa, Bumi Perkemahan dan Pemandian Sendang Senjoyo, dan lain sebagainya.
Tunggu apalagi? Daripada menghabiskan waktu liburan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat, ada baiknya kita sebagai bangsa Indonesia lebih mencintai alam dan kebudayaan lokal demi terwujudnya keharmonisan serta kelestarian budaya Indonesia. Yuk, berkunjung ke Kabupaten Semarang!
Sources:
id.m.wikipedia.com
seputarsemarang.com
Hhh